Menurut Drs.Frans Hitipeuw. Ketua Yayasan
Kasih Orang Tua Pniel Jakarta (sebelumya). Berdirinya Panti Tresna Werdha PNIEL
Jakarta pada tahun 1903 yang dulu
bermama Hovier PNIEL, tak lepas dari peran seorang keluarga Belanda yang ingin
mendirikan suatu panti untuk memelihara orang-orang terlantar di sekitar wilayah
Jakarta. Sedangkan Hovier PNIEL diresmikan pada tahun 1905 oleh jemaat yang pada waktu itu masih bernama
Jemaat Kristen Protestan PNIEL Jakarta dan mulai beroperasi tahun 1906.
Fungsi
Hovier Pniel semula untuk menampung para janda, duda maupun orang-orang
terlantar yang ada di Jakarta namun masih dalam lingkungan umat Kristen. Tetapi
karena bergejolak perang dunia kedua, fungsi Hovier PNIEL berubah walaupun
misinya masih tetap mengurusi orang-orang terlantar yaitu : mengurusi
janda-janda, dan anak-anak akibat perang dunia kedua.
Sementara
masih kata Drs. Frans Hitipeu ( Pimpinan Sebelum), sebelum proklamasi
kemerdekaan RI badan pengurus dari Hovier PNIEL ini masih di pimpin oleh
orang-orang Belanda yang pada waktu itu masih berdomisili di Indonesia, akan
tetapi setelah kemerdekaan RI Badan pengurus Hovier PNIEL menyerahkan panti
tersebut ke tangan Indonesia dan sekitar tahun 1965 Hovier PNIEL berubah nama
menjadi POT ( Perumahan Orang Tua ) PNIEL
Jakarata.
Sejak
pengalihan POT PNIEL dari Sinode GPIB pada tahun 1967 ke Jamaat GPIB PNIEL
Jakarta. Kepengurusan POT PNIEL di serahkan ke Jemaat GPIB PNIEL yang dipilih
sekali dalam lima tahun secara periode.
Baru
sekitar tahun 1992 atas Instruksi dari Menteri Sosial RI, POT PNIEL berubah
nama menjadi Panti Tresna Werdha PNIEL Jakarta atau Yayasan Kasih Orang Tua
PNIEL